WARTABANJAR.COM, CHICAGO – Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, karena investor menjadi bersikap hati-hati menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed), membayangi beberapa dukungan dari dolar yang lebih lemah.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange, merosot 2,6 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.799,20 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat (23/7/2021), emas berjangka jatuh 3,6 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.801,80 dolar AS.
Harga emas berjangka naik 2 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.805,40 dolar AS pada Kamis (22/7/2021), setelah merosot 8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.803,40 dolar AS pada Rabu (21/7/2021), dan terdongkrak 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.811,40 dolar AS pada Selasa (20/7/2021).
The Fed akan memulai pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa waktu setempat dan mengeluarkan pernyataan kebijakan moneter pada Rabu (28/7/2021) ketika pertemuan ditutup.
Para pembuat kebijakan diperkirakan akan membahas rencana seputar memperlambat laju pembelian obligasi bulanan The Fed.
“Kekhawatirannya sekarang adalah bahwa kita akan mendapatkan petunjuk pertama yang belum tentu kenaikan suku bunga tetapi pengurangan seperti apa yang dibayangkan Fed untuk neracanya, dan itu bisa menjadi pemicu suku bunga untuk bergerak lebih tinggi,” kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.