WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Harga beras hasil panen petani lokal di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan terpantau mulai turun usai berakhirnya masa panen.
Seorang pedagang beras, H Solihin, di Banjarmasin, Sabtu (29/5/2021) mengatakan sebelum musim panen, harga beras jenis beras lokal Rp 10.000 per liter, tetapi kini turun menjadi kisaran Rp 7.500 per liter.
Menurutnya, penurunan harga itu lumayan karena harga beras sudah terpengaruh lebih dari Rp 1.000 per kilogram, meski banjir sempat melanda daerah yang berpenduduk sekitar empat juta jiwa itu belum lama ini.
Penurunan harga tersebut dikeluhkan oleh sebagian petani yang selama ini telah bersusah payah dalam mendorong produktivitas padi.
Seorang petani asal Kotabaru, Abu Bakar menambahkan harga beras untuk jenis siam unus, mutiara, buyung dan yang lainnya turun pada kisaran Rp 500 per kilogram hingga lebih Rp 1.000 per kilogram.
“Turunnya harga membuat sebagian petani lesu untuk kembali bercocok tanam menanam padi,” katanya.
Selain itu, petani juga mengalami kendala lainnya yaitu serangan hama tikus yang telah merusak sebagian tanaman padi.
“Akibat serangan hewan pengerat tikus tersebut, hasil panen berkurang hingga 20 persen dari kondisi normal, di tambah harga beras juga turun membuat petani lesu,” katanya.
Seorang petani lainnya di Kelumpang Selatan, H Rahmad mengaku tidak akan menjual beras hasil panen, karena hasilnya berkurang dan harganya turun.
“Mudah-mudahan hasil panen 40 karung atau sekitar 1,6 ton ini cukup untuk makan satu tahun bersama keluarga,” ujarnya.