WARTABANJAR.COM, AMSTERDAM- Menteri Kesehatan Belanda, Selasa (13/4/2021), Hugo de Jonge mengaku belum mengetahui apakah negaranya akan mulai meluncurkan vaksinasi vaksin COVID-19 Johnson & Johnson pekan ini sesuai rencana, setelah otoritas Amerika Serikat meminta agar penggunaan vaksin itu dihentikan terkait peristiwa pembekuan darah.
“Saat ini saya tidak dapat berkata apa-apa, tergantung laporan yang kami terima besok, saya berharap besok, dari EMA (Badan Pengawas Obat Eropa),” katanya saat konferensi pers di Den Haag.
Badan Kesehatan Federal Amerika Serikat pada Selasa (13/4/2021) meminta agar penggunaan vaksin COVID-19 dosis tunggal Johnson & Johnson dihentikan setelah enam penerima vaksin mengalami kelainan langka termasuk pembekuan darah.
Semua enam penerima vaksin adalah perempuan antara usia 18-48 tahun.
Seorang perempuan meninggal dan satu lagi di Nebraska dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, seperti dilansir New York Times, mengutip keterangan pejabat berwenang setempat.
CDC dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melalui pernyataan bersama mengatakan bahwa insiden buruk tampaknya sangat jarang terjadi saat ini.
Belanda menerima pengiriman pertama 79.200 dosis vaksin Johnson & Johnson pada 12 April 2021. (ant)
Editor: Yayu Fathilal