WARTABANJAR.COM, AMUNTAI – Jumlah pasien akibat keracunan makanan di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara pada Selasa (8/3) malam sebanyak 24 balita, tiga remaja dan satu ibu hamil.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Danu Frans Fotohena di Amuntai, Selasa (9/3) mengatakan, hingga pukul 13.00 wita tersisa empat orang anak dan balita yang dirawat di UPT Puskesmas Alabio dari sebanyak 16 orang yang dirawat akibat keracunan makanan, tiga diantaranya remaja.
Sedangkan yang dirawat di RSUD Pambalah Batung Amuntai tersisa tiga anak dari 11 anak yang dirawat.
“Sebagian besar pasien sudah bisa pulang, sebagian lagi menjalani rawat jalan, Alhamdulillah tidak sampai terjadi korban jiwa,” ujar Danu.
Danu mengatakan Tim PSC Dinas Kesehatan HSU saat penyisiran Senin malam juga menemukan satu ibu hamil yang juga turut mencicipi soto mengalami gejala keracunan serupa.
“Namun sudah ditangani dan diberi pengobatan, untungnya janinnya tidak apa-apa,” kata Danu.
Penyisiran kedua kembali dilakukan petugas Dinkes di Desa Datu Kuning pada Selasa pagi guna memastikan tidak ada lagi warga atau anak balita yang mengalami keracunan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSU Dr Danu Frans Fotohena. (Antaranews Kalsel/Eddy Abdillah)
Danu mengatakan, kasus keracunan makanan di acara posyandu sangat jarang terjadi dan merupakan peristiwa langka. Sehingga Danu yakin, kasus keracunan makanan bukanlah faktor yang disengaja.
“Biasanya makanan di posyandu dimasak dan disiapkan oleh kader desa, anggaran untuk makanan tambahan posyandu memang dikelola oleh mereka dan mereka sudah terlatih menyajikan makanan dengan benar,” kata Danu.