Setelah Anjlok Akhir Pekan Lalu, Emas Kembali Bersinar


    WARTABANJAR.COM, CHICAGO – Emas berhasil naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah melemahnya ekuitas AS, setelah anjlok lebih dari empat persen pada akhir pekan lalu, namun keuntungannya dibatasi oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.

    Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 15,4 dolar AS atau 0,84 persen menjadi ditutup pada 1.850,80 dolar AS per ounce.

    Pada akhir pekan lalu, Jumat (8/1/2021), emas berjangka terjun 78,2 dolar AS atau 4,09 persen menjadi 1.835,40 dolar AS,.

    Itu merupakan penyelesaian emas berjangka terendah sejak 14 Desember, serta persentase kerugian satu hari terburuk untuk kontrak paling aktif sejak 9 November.

    Emas berjangka menguat 5,00 dolar AS atau 0,26 persen menjadi 1.913,60 dolar AS pada Kamis (7/1/2021).

    Penguatan tersebut, setelah anjlok 45,8 dolar AS atau 2,34 persen menjadi 1.908,60 dolar AS pada Rabu (6/1/2021), dan naik 7,8 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.954,40 dolar AS pada Selasa (5/1/2021).

    “Kami telah melihat sedikit rebound pada dolar, sedikit kenaikan dalam imbal hasil dan sebagai akibatnya kami telah melihat beberapa pasar komoditas, termasuk logam, mundur,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

    Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mencapai level tertinggi tiga minggu, dibantu oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS 10 tahun.

    “Jika kurva imbal hasil menjadi lebih curam dan perbedaan menjadi jauh lebih luas, perkirakan untuk melihat pemulihan yang kuat dalam dolar meskipun ada miliaran baru dalam stimulus yang diharapkan,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.

    Baca Juga :   Bapanas: Harga Beras Tinggi Bikin Petani Indonesia Bahagia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI