WARTABANJAR.COM – Setelah sukses melakukan kerja sama pengembangan katalis green energy berbasis kelapa sawit dengan ITB Bandung, PT Pertamina (Persero) kini menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Bersama UGM, Pertamina akan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan berbahan mikroalga.
Kerja sama itu diwujudkan melalui penandatanganan MoU oleh subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional dengan UGM.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahan mikroalga merupakan salah satu sumber daya energi terbarukan yang potensial di Indonesia.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lautan yang luas.
Selain itu mikroalga merupakan bahan baku independen yang tidak berkaitan dengan kebutuhan pangan dan kebutuhan lahan yang luas.
“Seperti kita tahu, dunia saat ini sedang ada di masa transisi energi. Pertamina pun tidak berdiam diri, namun kami juga melakukan langkah-langkah nyata untuk aktif terlibat dalam pengembangan energi terbarukan, dan salah satunya adalah energi berbahan mikroalga ini,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Ignatius Tallulembang, mengatakan pihaknya mendukung penuh inovasi yang dilakukan anak negeri terutama berkaitan dengan keberlanjutan energi.
“Inovasi adalah sebuah keniscayaan agar kita tetap bertahan dan semakin maju seiring dengan perubahan zaman. Mikroalga memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu bio-source untuk pembuatan BBM ramah lingkungan secara komersial,” ujarnya.
Selain pengembangan energi terbarukan, Pertamina juga mengapresiasi inovasi UGM dalam menciptakan sarana pengujian (Testing) dalam pemeriksaan COVID-19 bernama GeNose.
Inovasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19 saat ini.
Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono juga menjelaskan mengenai Genose.
Testing Genose memanfaatkan napas untuk mendeteksi COVID-19, dan dengan menggunakan alat ini, hasil uji COVID-19 didapatkan dalam kurun waktu 5 menit.
“Semoga ini menjadi salah satu bentuk kontribusi untuk negara di tengah kondisi pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kerja sama antara Pertamina dan UGM juga mendapatkan Hal ini pun mendapat apresiasi dari Menteri Sekretariat Negara Republik Indonesia sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat UGM Pratikno, yang menyampaikan harapannya agar ke depan kerja sama ini dapat berjalan dengan baik. (edj)