WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kembali kabar duka, istri almarhum KH Haderawi, Hj Zuraidah binti H Darmawan meninggal dunia, Rabu (16/12/2020) pukul 05.00 wita. Jenazah almarhumah disemayamkan di rumah duka, Jalan A Yani Km 8,5 Kertakhanyar Kabupaten Banjar.
Suami almarhum, KH Haderawi HK meninggal dunia pada Selasa (15/12/2020) sekitar pukul 01.15 wita. KH Muhammad Haderawi bin Syekh H Muhammad Qadari Yusuf al-Banjari, lahir di Sungai Luang, Kecamatan Babirik, Amuntai, Senin, 25 Juli 1955 M (bertepatan dengan 5 Zulhijjah 1374 H).
Tokoh ulama Banua yang akrab disapa Abuya ini, adalah pengasuh Pondok Pesantren Darussalam di Tatah Bangkal Luar.
Pendidikan yang pernah di tempuh adalah madrasah ibtidaiyah, kemudian ke Normal Islam, lalu melanjutkan ke Sekolah Persiapan (SP) IAIN di Amuntai dan Sarjana Muda Syari’ah pada Fakultas Syari’ah di Kandangan (1978).
Dari biografi terungkap, KH Haderawi pernah berguru kepada ulama-ulama besar, di antaranya adalah KH Dahlan (Amuntai), KH M Yasin dan KH Djamhuri (Nagara), KH Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul (Martapura) dan KH Abdul Kadir Noor (Kandangan)
Sejak remaja sudah aktif diorganisasi keagamaan, di antaranya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta duduk dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU).
Abuya juga pernah menjadi santri Salafiah selama 9 tahun di Makkah al-Mukarramah (1978 – 1987) dan berguru dengan para ulama di sana, di antaranya Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, Syekh Muhammad Yasin al-Fadani dan KH. Abdul Karim al-Banjari.