WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kebijakan Uni Eropa menyetop total impor minyak Rusia mau tak mau harus dipatuhi negara-negara lain Eropa.
Di antaranya yang kini mengikuti aturan Uni Eropa itu, adalah Jerman.
Dua Menteri senior di pemerintahan Jerman mengatakan bahwa mereka siap untuk mendukung larangan Uni Eropa atas impor minyak Rusia.
Mereka juga menegaskan bahwa negara ekonomi terbesar di Eropa itu dapat mengatasi kekurangan dan kenaikan harga.
Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, dan Menteri Ekonomi, Robert Habeck, mengungkapkan bahwa Kanselir Jerman, Olaf Scholz, sangat hati-hati pada Rusia.
Namun kini berubah dan bersedia mendukung sanksi terhadap Rusia.
Selasa 3 Mei 2022, berbicara di Brussel, Habeck dan ahli ekologi Greens mengungkapkan bahwa Jerman akan mendukung Uni Eropa.
“Jerman tidak menentang larangan minyak di Rusia. Tentu saja ini adalah beban yang berat untuk ditanggung tapi kami akan siap untuk melakukan itu,” kata Habeck kepada wartawan sebelum berbicara dengan rekan-rekan Uni Eropanya, seperti dilansir Aljazeera.
Jerman diketahui telah memangkas pangsa minyak Rusia menjadi 12 persen dari 35 persen, sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Walaupun demikian disebutkan Jerman masih mengimpor minyak dan gas Rusia akibat kebutuhan yang tinggi.
Sementara Lindner dari Partai Demokrat Bebas yang pro-bisnis mengatakan bahwa ekonomi Jerman dapat menolerir larangan segera.
“Dengan batu bara dan minyak, sekarang dimungkinkan untuk melupakan impor Rusia. Tidak menutup kemungkinan harga BBM bisa naik,” kata Lindner.