Jaringan Narkoba Senilai Rp 1,5 Triliun Dibongkar di Bali

    WARTABANJAR.COM – Jaringan produksi narkoba terbesar di Indonesia yang berbasis di Bali, Laboratorium hashish diungkap Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

    Laboratorium hashish ditemukan di sebuah vila di Jimbaran, Bali dengan barang bukti mencapai nilai Rp1,5 triliun.

    Kepala Bareskrim Polri, Komjen. Pol. Wahyu Widada menegaskan keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas jaringan narkoba.

    “Ini pengungkapan pertama laboratorium hashish di Indonesia. Polri akan terus berupaya memerangi narkoba untuk melindungi generasi bangsa,” kata Wahyu Widada dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (20/11/2024).

    Baca Juga

    Sungai Lulut Macet Parah, Kendaraan Tak Bisa Bergerak

    Adapun barang bukti yang diamankan mencakup 18 Kg hashish (kemasan silver), 12,9 Kg hashish (kemasan emas), 35.000 butir pil Happy Five, dan bahan baku yang cukup untuk memproduksi lebih dari 2 juta pil dan ribuan batang hashish.

    Menurut dia, laboratorium tersebut diketahui berpindah-pindah untuk menghindari deteksi, dengan bahan baku sebagian besar diimpor dari luar negeri.

    Komjen Wahyu menjelaskan bahwa jaringan ini menggunakan pods system yang biasanya digunakan untuk vaping, tetapi dimodifikasi untuk konsumsi hashish cair.

    “Modus ini menyasar generasi muda dengan memanfaatkan tren teknologi. Kami mengimbau orang tua untuk lebih waspada terhadap perangkat seperti ini,” ujar dia.

    Jaringan ini dikendalikan oleh seorang WNI berinisial DOM yang kini berstatus buron (DPO).

    Produksi hashish rencanya akan diedarkan secara besar-besaran pada perayaan Tahun Baru 2025 di Bali, Jawa, hingga pasar internasional.

    Baca Juga :   Awan Jatuh di Tanah di Muara Tuhup Murung Raya Kalteng Diduga Terkait Aktivitas Pertambangan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI