WARTABANJAR.COM – Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan pasar murah yang telah dijadwalkan di 13 Kabupaten Kota se-Kalsel mulai dari 4 November – 6 Desember mendatang.
Pasar murah digelar dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kalsel, Sutikno mengatakan kegiatan ini untuk mengukur daya beli masyarakat karena beberapa bulan terakhir ini Kalsel mengalami deflasi.
Baca Juga
Update Perbaikan Pipa Bocor Zona Bandara Sebabkan Air Mati Wilayah Banjarbaru
“Harga-harga ini menurun tetapi kondisi dipasar-pasar tradisional cukup sepi. Nantinya, kegiatan ini akan evaluasi sejauh mana apakah sepi. Jika masih sepi memang berpotensi daya beli masyarakat di Kalsel menurun,” kata Sutikno di Banjarmasin, Senin (4/10/2024).
Jika ditemukan daya beli masyarakat menurun, jelasnya, segera akan ditindak lanjuti dengan kebijakan-kebijakan daerah.
Misalnya, nanti proyek-proyek bisa menggunakan sistem padat karya untuk mengatasi kemunduran penghasilan masyarakat saat ini.
Pada kegiatan pasar murah, Disdag menggandeng Bulog, 50 UMKM, DPKP, Dislutkan, dan mitra dagang lainnya.
Lebih lanjut, Sutikno menyampaikan untuk harga beras unus Banjar dijual seharga Rp8 ribu per liter yang biasanya dijual Rp18 ribu per liter dan Bulog juga menjual beras SPHP, beras impor dan beras dari Pulau Jawa.
“Kalau untuk pasar tidak ada subsidi, tapi kita usahakan agar para pelaku usaha menjual dengan harga grosir agar ada selisih dengan harga pasar,” ujar Sutikno.