WARTABANJAR.COM – Rekomendasi potensi terjadinya gelombang tsunami akibat erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara resmi dicabut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Minggu (21/4/2024).
PVMBG masih meminta agar masyarakat yang berada di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas (surge).
“Hari ini Badan Geologi melalui PVMBG mencabut rekomendasi potensi terjadinya gelombang tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh Gunung Ruang ke dalam laut. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge),” ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Baca Juga
Diduga Ada Pertambangan Emas Ilegal di Kabupaten Tala
Dijelaskannya masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan masih dilarang untuk memasuki wilayah radius 6 kilometer (KM).
“Masyarakat yang masih bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km,” kata Wafid.
Terkait dengan perkembangan Gunung Ruang, Wafid mengatakan, pemantauan visual pada 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi. Hal tu menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang.
“Hasil pemantauan kegempaan pada 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA tercatat 25 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 19 kali gempa Vulkanik Dalam,” ujar Wafid.