WARTABANJAR.COM, JENEWA – Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan pada Senin (12/4/2021) bahwa sebuah pertemuan minggu ini untuk mengatasi ketidakadilan yang “mencolok” dalam alokasi vaksin COVID-19 akan dihadiri oleh produsen-produsen besar dan mencari solusi seperti mengaktifkan pabrik yang menganggur atau kurang digunakan di Afrika dan Asia.
Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, mantan menteri Nigeria dan eksekutif Bank Dunia yang mengambil posisi bulan lalu, telah berjanji melupakan “business as usual” di pengawas perdagangan global berusia 25 tahun yang kurang sehat dan mengatakan prioritas utamanya adalah untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Pertemuan pada 14 April akan mempertemukan pembuat vaksin dari Amerika Serikat, China dan Rusia, menteri dari negara-negara kaya dan berkembang, dan pejabat perbankan untuk membahas pembatasan ekspor vaksin, meningkatkan produksi dan pengabaian hak kekayaan intelektual untuk obat-obatan dan vaksin COVID-19, katanya kepada Reuters.
“Ketidakadilan vaksin sangat mencolok,” kata Okonjo-Iweala.
“Saya adalah orang yang pragmatis dan yang menyakiti saya sekarang adalah orang-orang sekarat karena tidak memiliki akses ke vaksin.”
“Kami memiliki teknologi di dunia untuk menyelamatkan nyawa, jadi saya ingin memahaminya dan menemukan beberapa solusi yang akan membuat perbedaan.”
Di antara solusi praktis yang mungkin adalah menggunakan kembali pabrik vaksin hewan untuk membuat suntikan COVID atau mengaktifkan kapasitas yang tidak terpakai di negara-negara seperti Bangladesh, Thailand, dan Senegal dengan menghubungkan mereka dengan pemodal seperti Bank Investasi Eropa atau International Finance Corporation Bank Dunia.