Siaga Darurat Karhutla, Kalsel Usulkan 8 Heli Waterbooming dan 2 Heli Patroli

    WARTABANJAR.COM, BANJABARU – Memasuki musim kemarau dan juga kondisi cuaca ekstrim, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ( Pemorov Kalsel ), tetapkan siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

    Status siaga darurat Karhutla mulai ditetapkan sejak tanggal 22 Mei hingga 15 November 2023, oleh Pemprov Kalsel, melalui Badan Penangggulangan Bencana Daerah Kalsel atau BPBD Kalsel.

    Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, untuk saat ini cuaca memang dalam kondisi uang ekstrim.

    BACA JUGA: Pemkab Banjar Gelar Rakor Penanggulangan Karhutla

    Kendati demikian, untuk di kawasan Kalsel sendiri untuk Karhutla masih dapat dikendalikam dengan baik.

    “Alhamdulillah, berkat hasil kerja sama dari semua pihak terkait, Karhutla dapat diatas dan di antisipasi dengan cepat,” ujar Bambang, saat ditemui awak media, Kamis (15/6/2023).

    Meski demikian, lanjut Bambang, sesuai dengan arahan Gubernur Kalsel, H Sahnirin Noor, pihaknya akan tetap ekstra siaga.

    “Meski saat ini masih belum ada Karhutla yang meluas, namun saat ini kita juga tetap ekstra siaga, baik itu siaga perawatan, siaga SDM, siaga sarana pra sarana, dan yang pastinya semuanya, untuk pencegahan dan penganggukangan Karhutla,” ucap Bambang.

    Bambang memaparkan, dalam mengantisipasi terjadinya Karhutla, BPBD Kalsel juga telah mengusulkan program Teknologi dan Modifikasi Cuaca ke BNPB dan instansi terkait.

    “Selain itu, Pemprov Kalsel juga mengusulkan bantuan 8 heli waterbombing dan 2 heli patroli ke BNPB,” papar Bambang.

    “Karenakan ini sudah menyangkut bencana, dikhawatirkan kabut asap ini akan berdampak bagi kesehatan masyarakat, dan juga roda perkekonomian di Kalsel.

    BACA JUGA: Jalan Tjilik Riwut Km 13 Kota Palangka Raya Rentan Karhutla, BPBD Pantau Lokasi

    Sementara itu, Analis Penanggulangan krisis BPBD Kals turut menambahkan, Karhutla yang terjadi di Kalsel sejak Januari hingga saat ini, berjumlah sekitar 54 titil.

    “Luas lahan yang terbakar saat ini ada sekitar 98,85 hektar, di daerah Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut,” ungkapnya.

    “Yang dimana lahan yang terbakar itu adalah lahan tidur, seperti di kawasan Ganmbut dan juga di kawasan Bati-bati,” pungkasnya. (Qyu)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Masa Tugas Pjs Wali Kota Banjarbaru Berakhir

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI