WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Akibat curah hujan tinggi sejak sepekan lalu, para petani cabai dan beras jadi risau karena lonjakan harga.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid belum lama ini mengatakan saat ini harga cabai memang turun karena sedang musim panen di beberapa daerah sentra produksi.
Walau demikian, tetap ada kendalanya yaitu jika hujan terus terjadi, maka kemungkinan harga akan naik karena petani tak bisa panen.
Menurutnya, pergerakan harga cabai akan terlihat pekan depan.
Jika hujan turun, maka dipastikan naik, bila sebaliknya harga akan tetap normal dan cenderung turun.
Abdul merinci, saat ini harga cabai merah keriting Rp55 ribu-Rp60 ribu per kg, cabai merah besar Rp45 ribu-Rp50 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp45 ribu-Rp50 ribu per kg.
“Kita lihat satu minggu ini. Tapi sekarang harga normal ke rendah,” imbuhnya.
Meski curah hujan tinggi, namun ia menekankan belum ada laporan kebun petani cabai yang kebanjiran.
Kendati begitu, tetap saja kekhawatiran petani, kata Abdul, bukan hanya banjir di kebun, melainkan juga cabai yang rusak karena hujan.
Kekhawatiran juga dirasakan oleh Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Cipinang, Zulkifli Rasyid yang mengatakan curah hujan tinggi membuat harga beras ikut terkerek sejak Agustus 2022.
“Kendalanya pasokan dari daerah berkurang sedangkan permintaan pasarnya meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini petani beras tengah memasuki masa tanam dan diperkirakan panen pada awal tahun depan atau 100 hari lagi.
Jika hujan terus terjadi, maka dikhawatirkan akan terjadi gagal panen, sehingga stok beras akan makin berkurang.
“Sekarang ini ada panen tapi panen gadu (satu-satu/tidak merata) tidak mencukupi. Jadi yang kita khawatirkan nanti Desember, Januari, Februari gimana? Sekarang aja stok Bulog sudah berkurang,” tegasnya.
Zulkifli menyebutkan saat ini harga beras di Pasar Cipinang Rp9.200 per kg untuk jenis medium dan Rp10.500 per kg – Rp11 ribu per kg untuk jenis premium.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari mengatakan belum ada kendala atau masalah akibat curah hujan ke hasil pertanian bawang merah.
“Saat ini masih aman belum ada gangguan yang berarti,” ujarnya. (berbagai sumber)