WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Bleeping Computer, website bidang teknologi yang sering membagikan kebocoran data, menemukan kode sumber dan data telah bocor, diduga berasal dari pengguna TikTok.
Kelompok peretas data yang menamakan diri ‘AgainstTheWest’ membuat topik di forum peretasan pada Jumat (2/9) dan mengklaim data berasal dari TikTok dan WeChat.
Pengguna membagikan tangkapan layar dari basis data milik perusahaan dan disimpan pada instance cloud Alibaba berisi data untuk pengguna TikTok dan WeChat.
Peretas mengatakan server ini menyimpan 2,05 miliar catatan dalam basis data 790GB, yang berisi data pengguna, statistik platform, kode perangkat lunak, cookie, token auth, info server, dan masih banyak lagi.
Nama AgainstTheWest (ATW) terdengar seperti kelompok peretas yang menargetkan negara-negara Barat. Para pelaku ancaman mengklaim hanya menargetkan negara dan perusahaan yang memusuhi kepentingan Barat.
“Jangan biarkan nama membingungkan Anda, ATW menargetkan negara-negara yang mereka anggap sebagai ancaman bagi masyarakat barat, saat ini mereka menargetkan China dan Rusia dan memiliki rencana untuk menargetkan Korea Utara, Belarusia dan Iran di masa depan,” kata peneliti cybersecurity CyberKnow.
Aplikasi asal China, TikTok, membantah ada kebocoran besar-besaran data pengguna dan didunggah ke forum peretasan.
TikTok mengklaim pihak yang diretas itu bukan perusahaannya.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan kode sumber yang dibagikan di forum peretasan bukan bagian dari platform.
“Kami tidak percaya pengguna perlu mengambil tindakan proaktif apa pun, dan kami tetap berkomitmen untuk keselamatan dan keamanan komunitas global kami,” kata TikTok dalam sebuah pernyataan dikutip The Verge.