WARTABANJAR.COM – Dugaan penganiayaan santri hingga tewas di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur akhirnya terjawab.
Ponpes Gontor menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas wafatnya santri mereka asal Palembang yang viral belakangan.
Melalui video Gontor TV pihak pesantren membenarkan adanya dugaan penganiayaan santri asal Palembang berinisial AM meninggal dunia pada Senin (22/8) silam.
Pihak pesantren memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari,” ujar perwakilan ponpes.
Menyikapi hal itu, Pimpinan Pondok Gontor mengaku langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.
“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen,” tulis mereka.
Ponpes Gontor langsung mengantarkan terduga pelaku penganiayaan kepada orang tua mereka masing-masing.
“Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak menoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” lanjut dalam keterangan itu.