Kecanduan Judi Online Dapat Sembuh Gak Ya? Ini Kata Psikolog

     

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Berbagai keprihatinan mencuat dari kenyataan di masyarakat bahwa kini banyak orang kecanduan dengan judi online. Bagaimana menangani dan berapa lama waktu dibutuhkan untuk rehabilitasi?

    Psikolog Sani Budiantini Hermawan mengatakan rehabilitasi pecandu judi online memerlukan waktu minimal tiga bulan di mana dia benar-benar berhenti bermain sama sekali.

    Baca juga:197 Ribu Anak Terlibat Judi Online, Transaksi Capai Ratusan Miliar

    “Penanganan melibatkan tiga aspek utama. Medikasi dari psikiater untuk mengatasi stres atau depresi, psikoterapi dari psikolog untuk membantu memulihkan pola pikir dan perilaku, hingga dukungan keluarga yang memberikan kontrol dan pengawasan selama masa pemulihan,” kata Sani, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia kepada ANTARA di Jakarta secara daring, Rabu.

    Menurut Sani, penanganan kecanduan judi online membutuhkan pendekatan intensif dan terpadu. Selain terapi psikologis, pendekatan spiritual seperti mendekatkan diri kepada Tuhan juga dilakukan saat rehabilitasi untuk memperkuat mental.

    Pendekatan-pendekatan tersebut dilakukan untuk menetralisasi efek kecanduan judi online dan agar individu yang terjerat dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

    Sani menegaskan bahwa penanganan harus dilakukan secara paralel dan konsisten, agar pecandu judi online bisa keluar dari lingkaran gelap tersebut.

    Pecandu judi online, kata Sani, mengalami dampak psikologis yang serius misalnya akibat utang. Judi online, tidak hanya menguras keuangan, tapi, juga bisa merusak mental dan hubungan sosial.

    “Orang yang terlilit utang dari judi online biasanya mengalami kekurangan finansial, kehilangan kepercayaan dari lingkungan, hingga konflik dengan keluarga, pasangan, atau teman. Akibatnya, mereka terisolasi, dimusuhi, dan menjadi stres berat atau depresi. Bahkan, tidak jarang tekanan ini mendorong mereka melakukan tindakan nekat seperti bunuh diri,” kata Sani.

    Baca Juga :   Ngeri! Ada Drakula Memegang Kapak Iblis Jaga TPS Horor di Bogor, Pemilih Malah Senang

    Menurut Sani, ada kekeliruan pemikiran pada orang yang terus bermain juga online, meskipun sudah terlilit utang. Orang itu merasa bahwa judi online bisa diperhitungkan, padahal untung-untungan.

    Baca juga:Polda Metro Bina Personel yang Terjerat Judi Online Melalui Probintra

    Kemenangan yang pernah diraih justru memicu kecanduan karena mereka tergiur janji mendapatkan uang lebih besar dan membuat mereka sulit berhenti, apalagi jika sudah kecanduan.(pwk)

    Editor: purwoko

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI