WARTABANJAR.COM – Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah melalui platform daring Zoom Meeting di Command Center Setdaprov Kalsel pada Senin (22/7) pagi.
Rakor rutin diselenggarakan setiap Minggu oleh Kementerian Dalam Negeri RI tersebut dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir.
Terungkap dalam rakor adanya kenaikan Indeks Harga Produsen (IPH) sebesar 3.03% yang terjadi di Provinsi Maluku dan 9 wilayah Indonesia Timur lainnya dengan komoditas cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras menjadi penyebab utama kenaikan IPH.
Baca Juga
Kabar Duka KH Masdar Umar Meninggal Dunia
Tren kenaikan harga komoditas pangan ini sejalan dengan data historis yang menunjukkan bahwa bulan Juli memang kerap menjadi periode di mana inflasi cenderung meningkat.
Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Kalsel, M. Farhanie telah menginstruksikan jajarannya untuk memantau secara intensif perkembangan harga komoditas pangan di pasaran.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku usaha, untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga,” tegas Paman Birin.
Paman Birin juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam upaya ini.
“Masyarakat diharapkan dapat melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan atau permainan harga,” ungkapnya.
Paman Birin berharap dengan upaya bersama, inflasi di Kalsel dapat terkendali.
“Stabilitas harga merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga daya beli masyarakat,” tutup Paman Birin.