WARTABANJAR.COM – Komisi Irigasi Provinsi Kalimantan Selatan mempersiapkan antisipasi dan jadwal tanam menjelang musim kemarau salam sidang pleno 1.
Dibahas prediksi BMKG tentang cuaca musim kemarau di Kalsel hingga sinergi dengan jadwal tanam yang dilaksanakan di Irigasi.
Kemudian beberapa permasalahan lainnya, seperti kolam ikan yang ada di Riam Kanan juga dibahas, diberi solusi dan langkah kedepan oleh BWS Kalimantan III, bagaimana konflik di Riam Kanan antar kolam ikan dan petani.
Baca Juga
Keterangan Polisi Soal Laka Tewaskan Siswa SMAN 2 Banjarbaru
Kadis PUPR Kalsel, Ahmad Solhan melalui Kepala Seksi Irigasi dan Air Baku, Herry Ade Permana saat dijumpai di ruangan kerjanya Banjarbaru, Jumat (21/6/2024).
Herry mengatakan, sebagai wadah pengelolaan irigasi di Indonesia, komisi irigasi berdasarkan regulasi peraturan Menteri PUPR nomor 17 tahun 2015 tentang Komisi Irigasi, setiap kewenangan irigasi pemerintah provinsi kabupaten kota memiliki kewajiban membantu komisi irigasi.
“Jadi komisi irigasi adalah wadah bagaimana mengelola irigasi dalam satu sistem yang di dalamnya hadir unsur pemerintah dan non pemerintah yaitu petani yang tergabung dalam Perhimpunan Petani Pemakai Air atau P3A. Itu masuk dalam sebuah komisi irigasi,” ungkap Herry didampingi Kabid Sumber Daya Air (SDA) Wahid Ramadani.
Ia menuturkan, dalam satu tahun komisi irigasi menggelar dua sidang pleno membahas perencanaan dan antisipasi irigasi menjelang musim kemarau dan menjelang musim hujan.
“Untuk tahun ini, Pemprov Kalsel melalui Komisi Irigasi Kalsel melakukan sidang pleno pertama yaitu bagaimana antisipasi permasalahan di musim kemarau, mengawal jadwal tanam petani, serta beberapa jadwal pengeringan seperti pengeringan irigasi riam kanan juga dibicarakan di pleno ini. Disepakati jadwalnya, mekanisme teknisnya dan disebarluaskan hasil-hasil permasalahan yang dibicarakan di komisi irigasi,” katanya.