WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Majelis Kehormatan Hakim (MKH) memberhentikan dengan tidak hormat seorang hakim nonpalu Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Makassar berinisial IS dalam sebuah sidang.
Pemberhentian itu dilakukan di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, setelah ia menjalani sidang MKH yang kedua atas kasus yang sama, yakni perselingkuhan.
Sebelumnya, IS telah dijatuhkan sanksi nonpalu selama dua tahun dalam sidang MKH pada 10 Desember 2020.
“IS yang kala itu bertugas di Jayapura terbukti berselingkuh dengan perempuan berinisial M. Saat itu M melakukan gugatan cerai, sementara IS sebagai hakim anggota perkara tersebut,” kata Komisioner dan Juru Bicara KY Mukti Fajar Nur Dewata di keterangan resminya dilansir PMJ News Rabu (24/1/2024).
Mukti mengatakan, IS juga sempat terbukti memalsukan akta perceraian demi bisa berhubungan dengan M.
“Pelapor yang merupakan istri IS kemudian melaporkan perselingkuhan tersebut ke Badan Pengawas Mahkamah Agung (Bawas MA),” jelasnya.
Dalam MKH pertama, kata Mukti, IS mengajukan saksi meringankan yaitu istri terlapor yang juga sebagai pelapor dan bukti surat.
Pada kesempatan itu, IS menyampaikan pembelaannya secara lisan.
“Berupa pengakuan, penyesalan, dan permohonan maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya, serta berjanji akan berubah menjadi pribadi yang baik,” katanya.
“IS berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. MKH kemudian menjatuhkan sanksi nonpalu selama dua tahun di PTA Makassar,” sambungnya.
Namun, IS kembali mengulang kesalahan karena masih berhubungan dengan M.