WARTABANJAR.COM – Isu Pandemi 2.0 hingga lockdown pada 2023 yang diunggah oleh seorang praktisi kesehatan viral di media sosial.
Unggahan berasal seorang praktisi makanan kesehatan dan ahli epidemiologi molekuler bernama dr. Tifauzia Tyassuma atau dr.Tifa membuat ramai media sosial.
Ia menuliskan bahwa Pandemi 2.0 ternyata dimajukan menjadi 2023, dari yang dijadwalkan tahun 2025.
Dokter tersebut juga mengklaim dalam sebulan atau dua bulan Indonesia akan kembali mengalami lockdown. Termasuk juga dengan adanya aturan work from home (WFH), dan penggunaan masker. Hal tersebut buntut polusi udara yang semakin parah dan varian terbaru Covid-19, yakni Eris sudah masuk ke Indonesia.
Baca Juga
Tim Gabungan Ringkus Pelaku Pembunuhan di Kelayan B
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pandemi bukanlah sesuatu yang dapat direkayasa atau direncanakan.
Pemerintah tidak mungkin merencanakan lockdown tanpa penyebab yang jelas. Penggunaan masker dan WFH diterapkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) karena kualitas udara yang memburuk.
Belakangan, terjadi peningkatan polutan halus di daerah Jabodetabek yang jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Yang jelas pandemi bukan suatu rekayasa ya, karena itu adalah penyakit baru dan seperti pada umumnya, penyakit baru sering menimbulkan fatalitas yang besar karena kita belum kenal dengan penyakitnya,” ujar Nadia.(kominfo)
Editor Restu