Waduh! Presiden Jokowi Usulkan WFH Lagi, Gegaranya Polusi Udara Semakin Parah

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Negara membahas isu polusi udara yang semakin memburuk di wilayah Jabodetabek, Senin (14/8/2023). Beberapa arahan Jokowi antara lain rekayasa cuaca hingga kembali kerja dari rumah work from home (WFH).

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kerja dari rumah atau WFH setelah diberi arahan oleh Presiden Jokowi.

    BACA JUGA: Polusi Udara, Menhub Ingin Adopsi Kendaraan Listrik Secara Masif di Jakarta

    Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kebijakan itu masih dalam tahap usulan. Dia berharap Pemprov DKI Jakarta memulai kebijakan tersebut dan diikuti lembaga negara lainnya.

    “Pertama, kami mengusulkan WFH 50 persen atau 60 persen dan 40 untuk mengurangi kegiatan hari-hari di Pemda DKI. Kementerian lain, kami harap, juga bisa melakukan WFH,” kata Heru pada jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/8/2023).

    Dalam pembukaan rapat, Jokowi menjelaskan bahwa kualitas udara di Jabodetabek telah mengalami penurunan yang signifikan selama pekan terakhir. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan serta aktivitas industri yang masih mengandalkan energi fosil, terutama batu bara.

    “Kemarau panjang selama 3 bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” terang Jokowi.

    Dalam rapat ini, Jokowi menyampaikan sejumlah arahan untuk mengatasi masalah kualitas udara di Jabodetabek. Untuk tindakan jangka pendek, pemerintah akan mendorong kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan intervensi kebijakan, termasuk rekayasa cuaca, peningkatan ruang terbuka hijau, dan promosi kerja hibrida, baik dari kantor (WFO) maupun dari rumah (WFH).

    “Siapkan anggaran. Jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office, work from home mungkin saya gak tau nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5, 2-5 atau angka yang lain,” ungkap Jokowi.

    Tindakan jangka menengah mencakup upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil. Jokowi mendesak penerapan kebijakan konsisten dalam mengarahkan masyarakat beralih ke transportasi umum yang ramah lingkungan, seperti LRT, MRT, dan Kereta Cepat, yang akan segera beroperasi. Elektrifikasi kendaraan umum diharapkan dapat dipercepat.

    “Kita perlu segera beralih ke transportasi massal,” tegas Jokowi.

    Untuk jangka panjang, Jokowi menekankan perlunya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, terutama terhadap sektor industri di wilayah Jabodetabek. Edukasi publik juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

    BACA JUGA: Polusi Udara 3 Kota di Indonesia Masuk Tidak Sehat, Kemenkes Ingatkan Bahaya Bagi Bayi dan Lansia

    Dengan arahan ini, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah kualitas udara di Jabodetabek dengan tindakan konkret dan kolaborasi antarsektor.

    Ratas ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Pelaksana Tugas (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Para menteri terkait juga hadir, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Sempat Ungkap Beratnya Tekanan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI