WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Memasuki 2023, kepuasan publik atas kinerja presiden Joko Widodo berubah menjadi positif pada elektabilitas Prabowo Subianto, sementara sebelum 2023, hubungannya negatif.
Demikian hasil kajian yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.
Hasil kajian yang didasarkan pada analisa hasil serangkaian survei SMRC pada pemilih kritis sejak Juni 2021 sampai Mei 2023 menunjukkan pola hubungan antara kinerja Jokowi dan elektabilitas Prabowo mengalami perubahan sejak November 2022.
Pada periode Juni 2021-Oktober 2022, kinerja Jokowi berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo.
Baca juga: 9 Kali Guguran Lava Pijar dari Gunung Merapi
Namun setelah itu, dalam periode November 2022 – Mei 2023, korelasinya berubah menjadi positif.
Deni menjelaskan perubahan ini terjadi seiring dengan beberapa peristiwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo.
“Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022,” kata Deni, Minggu (28/5/2023).
Memasuki 2023, kepuasan publik atas kinerja presiden Joko Widodo berubah menjadi positif pada elektabilitas Prabowo Subianto, sementara sebelum 2023, hubungannya negatif.
Demikian hasil kajian yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.
Baca juga: Sambut Musim Haji 2023, Pemerintah Arab Saudi Bagikan 5.000 Payung untuk…
Hasil kajian yang didasarkan pada analisa hasil serangkaian survei SMRC pada pemilih kritis sejak Juni 2021 sampai Mei 2023 menunjukkan pola hubungan antara kinerja Jokowi dan elektabilitas Prabowo mengalami perubahan sejak November 2022.
Pada periode Juni 2021-Oktober 2022, kinerja Jokowi berkorelasi negatif dengan elektabilitas Prabowo.
Namun setelah itu, dalam periode November 2022 – Mei 2023, korelasinya berubah menjadi positif.
Deni menjelaskan perubahan ini terjadi seiring dengan beberapa peristiwa kedekatan Jokowi dengan Prabowo.
“Prabowo terlihat mendapat insentif elektoral atas positifnya penilaian publik terhadap kinerja Jokowi sejak November 2022,” kata Deni, Minggu (28/5/2023).
SMRC juga menunjukkan elektabilitas tiga tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden (capres) di Indonesia.
Ketiganya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Dalam survei yang dilakukan pada 23-24 Mei 2023 itu menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berada di urutan pertama dengan raihan 35.9 persen.
Tingkat elektoral politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
Sementara itu, Menteri Pertahan Prabowo Subianto, juga mengalami peningkatan elektoral.
Prabowo berada di urutan kedua dengan raihan 32,8 persen atau meningkat sebanyak 3,1 persen dalam periode serupa.
Untuk Anies Baswedan, eks Gubernur DKI Jakarta itu memiliki raihan 20,1 persen.
Elektabilitas Anies mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam lima bulan terakhir.
Tingkat elektoral Anies merosot 9,6 persen. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi