WARTABANJAR.COM, SUKOHARJO – Sindikat uang palsu berhasil digulung Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah di Sukoharjo.
Bersama lima tersangka, polisi mengamankan barang bukti uang palsu rupiah senilai 1,26 miliar.
Kapolda Jateng Irjen. Pol. Ahmad Luthfi menyebut, upal yang ditemukan dalam sebuah pabrik percetakan di Sukoharjo sangat mirip dengan aslinya.
Pengungkapan ini juga menjadi luar biasa karena berpotensi menyebabkan inflasi di tengah krisis global saat ini.
“Ini jadi hal yang luar biasa karena di saat isu global terkait dengan inflasi, baik secara internasional dan nasional, upal jadi menarik yang dimanfaatkan oknum tertentu. Sehingga berdampak membanjiri wilayah kita yang berakibat inflasi itu sendiri,” ungkap Kapolda.
Irjen. Pol. Ahmad Luthfi menerangkan, pengungkapan ini menggunakan metode scientific yang dikombinasikan dengan hasil pengembangan di lapangan.
Dengan cara tersebut petugas berhasil mengungkap sejumlah TKP peredaran dan produksi uang palsu di beberapa propinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
“Pengungkapan di Jateng sendiri ada 4 TKP dengan mengamankan 5 tersangka serta barang bukti senilai Rp1,26 miliar,” ujarnya.
Kapolda melanjutkan, “Pengungkapan di Jawa Tengah menjadi penting karena merupakan TKP produksi upal. Jadi omzet percetakannya sangat luar biasa sekali.”
Kelima tersangka tersebut berinisial SU asal Semarang, R asal Klaten, S asal Banyumas, IM asal Karanganyar, pemilik percetakan dan IS asal Jakarta.
Para pelaku memiliki peran yang berbeda, mulai dari designer, sablon, operator cetak hingga marketing yang mengedarkan.