WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Permasalahan stunting sebenarnya merupakan permasalahan NKRI bukan hanya terjadi di Kabupaten Banjar tetapi secara meluas ada di beberapa bagian yang ada di wilayah Indonesia.
Diungkapkan Ketua TP PKK Kabupaten Banjar Hj Nurgita Tiyas saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakoor) Tahun 2022 di Aula Barakat Lantai II, Kantor Bupati Banjar Martapura, Jumat (9/9) kemarin.
Lebih lanjut, Hj Nurgita Tyas mengatakan, menangani masalah stunting ini tugas semua, ketika ada siaga satu lokus-lokus yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat maupun Provinsi, Kabupaten, Kecamatan serta Desa maka seluruh OPD terkait di Kabupaten maupun instansi swasta atau Perusahaan Daerah bertransformasi menjadi Dinas Kesehatan dan Dinsos P3AP2KB untuk mengurus masalah stunting.
Menurutnya dalam menangani masalah stunting ini sifatnya gotong-royong dan perlu dukungan dan aksi nyata dari berbagai unsur.
“Ayo kita mulai dari nol perhari ini, gerakan Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) harus segera jalan,” ajak Ibu Gita sapaan akrabnya.
Dia menambahkan, dalam menjalankan aksi tersebut perlu merubah nama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menjadi Tim Penggerak Penurunan Stunting.
“Bikin grup Ibu-ibu Camat, masukkan Ibu TP PKK Desa, Petugas gizi yang ada di Puskesmas dan Posyandu, lebih bagus lagi kalau ada Bidan di grup itu, dan Ibu-ibu PKK Desa juga bikin grup juga, adopsi saja tiru saja apa yang sudah saya lakukan di Kabupaten,” jelasnya.
Turut hadir dalam rapat ini Kepala PMD Kabupaten Banjar Syahrialluddin, beberapa Kepala SKPD Banjar, Para Camat beserta Ketua TP PKK Kecamatan se Kabupaten Banjar, para pengurus dan anggota TP PKK Kabupaten serta undangan lainnya. (Bjr)