WARTABANJAR.COM, BANDA ACEH – Penyidik Kepolisian Derah Aceh mulai membidik para pihak yang menikmati bancakan korupsi beasiswa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun anggaran 2017.
Sebelumnya, penegak hukum dicibir karena dinilai hanya menyentuh aktor ‘teri’ dalam kasus yang merugikan uang negara itu.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy, S.H., S.I.K., M.Si., dalam siaran tertulisnya, Minggu (6/3/22), mengatakan bahwa pihaknya kini mulai fokus pada satu per satu skema aliran dana.
Progres pengungkapan para pemain di balik kasus korupsi beasiswa ini diharap bisa menjawab kegelisahan publik.
Kabid Humas Polda Aceh menjelaskan bahwa salah satu yang berhasil ditelusuri yakni terkait seseorang berinisial DS, pemberi info peluang mendapat beasisswa kepada adiknya iparnya sendiri, NF.
Melalui seorang ustadz berinisial S, DS menyerahkan formulir beserta persyaratan pengajuan beasiswa yang mesti diisi.
Disebut-sebut bahwa NF turut menyampaikan kabar mengenai dibukanya kran beasiswa kepada teman-teman mahasiswanya.
Dari sanalah bermunculan 23 mahasiswa S1 yang beramai-ramai ikut mengisi formulir pengajuan beasiswa.
“S memberikan formulir pernyataan kesediaan penerima beasiswa pada 23 mahasiswa tersebut melalui NF. Itu terjadi pada November 2017,” jelas Kabid Humas Polda Aceh. (edj)
Editor: Erna Djedi