WARTABANJAR.COM – Banjir terjadi pada 2021 lalu di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengakibatkan 11 Kabupaten/Kota terdampak. Menyikapi hal tersebut pada tahun 2022 kali ini diharapkan agar lebih bersiap apabila musibah tersebut terulang kembali.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana menyebutkan pihaknya telah menyiapkan empat rencana aksi untuk mengatasi banjir di Kalsel khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
“Telah kita sampaikan pada ekspose hasil kajian penyebab banjir di HST, yang dilaksanakan Pemprov Kalsel bersama Kementerian LHK bersama tim dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), di Barabai beberapa waktu lalu,” kata Hanifah, Banjarmasin, Senin (10/1/2022).
Menurut Hanifah, rencana aksi mengurangi dampak banjir dan strategi pengamanan lingkungan hidup di Sub DAS Batangalai Kabupaten HST yaitu mengurangi luas genangan, mengurangi potensi kerugian ekonomi, menghilangkan korban jiwa dan pengamanan lingkungan hidup berbasis ecoregion.
“Upaya untuk mengurangi genangan antara laim dengan melakukan tindakan vegetatif, yaitu dengan menanam pohon yang mampu menyerap air dalam jumlah besar, menanam pohon endemik, serta pemilihan vegetasi fast growing,” ucap Hanifah.
Selain itu, Hanifah juga menyebutkan untuk melakukan rekayasa sipil teknis dengan membangun bendungan, kolam kontrol, guly plug, bendung, normalisasi serta rehabiitasi sungai.
“Melaksanakan program tersebut diperlukan dukungan dari Kementerian dan lembaga terkait, serta dukungan program dari Pemerintah Provinsi Kalsel serta seluruh Kabupaten/Kota,” tambah Hanifah.