Bantuan Tertahan, Afghanistan Alami Krisis Kemanusiaan

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Negara-negara tetangga Afghanistan harus membuka perbatasan darat mereka agar lebih banyak orang Afghanistan bisa meninggalkan negara itu.

    Seorang diplomat negara anggota NATO pada Rabu (25/8/2021) mengatakan itu.

    Badan-badan kemanusiaan sebelumnya memperingatkan akan munculnya krisis kemanusiaan di Afghanistan yang kini berada dalam kekuasaan kelompok Taliban.

    “Iran, Pakistan dan Tajikistan harus menarik lebih banyak orang lewat rute darat atau udara. Rute-rute yang penting itu digunakan segera,” kata diplomat yang berbasis di Kabul itu.

    Risiko kelaparan, penyakit dan penganiayaan meningkat pada jutaan orang yang tetap berada di Afghanistan setelah kekacauan eksodus di bandara Kabul berakhir, kata sejumlah badan bantuan.

    Presiden AS, Joe Biden telah mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menyelesaikan evakuasi hingga 31 Agustus, namun tetap membuka peluang untuk memperpanjang batas waktu.

    “Sebuah ‘badai besar’ akan datang akibat kemarau panjang, konflik, pelemahan ekonomi yang diperparah oleh COVID,” kata David Beasley, direktur pelaksana Badan Pangan Dunia PBB (WFP) di Doha.

    Beasley menyerukan komunitas internasional untuk menyumbang 200 juta dolar dalam bentuk bantuan makanan.

    “Jumlah orang yang terancam kelaparan telah meningkat pesat menjadi 14 juta,” katanya.

    Uni Eropa mengatakan mereka berencana menambah bantuan hingga empat kali lipat bagi Afghanistan dan tengah menjajaki kerja sama dengan PBB dalam pengiriman dan pengawalan bantuan.

    Kepala hak asasi manusia PBB mengaku mendapat sejumlah laporan kredibel tentang adanya tindak kekerasan serius di Afghanistan, termasuk “eksekusi tanpa pengadilan” terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Afghanistan yang telah menyerahkan diri.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI