Hadapi Virus Corona Varian Delta yang Mengganas, Badan Pengawas Obat Eropa Tak Rekomendasikan Pencampuran Vaksin COVID-19 karena Alasan ini

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), Rabu (14/7/2021) berusaha untuk tidak memutuskan membuat rekomendasi apa pun tentang pencampuran vaksin COVID-19 dari produsen yang berbeda.

    Menurut EMA, terlalu dini untuk mengonfirmasi apakah dan kapan dosis penguat tambahan akan diperlukan.

    Akan tetapi regulator obat Eropa itu mengatakan dua dosis vaksin COVID-19 diperlukan untuk melindungi terhadap varian Delta yang sangat menular.

    “Kepatuhan pada jarak vaksinasi yang disarankan, yang sesuai dengan informasi produk, sangat penting untuk mendapatkan manfaat tingkat perlindungan paling tinggi terhadap virus,” demikian pernyataan EMA.

    Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa itu memperkirakan bahwa varian Delta akan menyumbang 90 persen dari varian yang beredar di Uni Eropa pada akhir Agustus.

    Varian yang pertama kali muncul di India ini, menyebabkan lonjakan kasus di seluruh dunia dan juga mengacaukan rencana pemulihan.

    Para peneliti dan produsen obat harus segera mengubah vaksin buatannya untuk mencegah hilangnya efektivitas terhadap varian baru.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu mengatakan varian Delta ditemukan di setidaknya di 111 negara dalam dua bulan terakhir.

    Sepertinya ini akan menjadi varian dominan global selama beberapa bulan ke depan. (ant)

    Editor: Yayu Fathilal

    Baca Juga :   Indonesia Dukung Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu dan Yoav Gallant

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI