WARTABANJAR.COM,SAMPIT – Ditemukannya varian baru virus Corona di Kalimantan Tengah yaitu virus yaitu B.1.617 yang bermutasi di India, ternyata diantaranya juga diderita oleh penderita dari Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Varian baru virus Corona tersebut diderita satu orang di Kotim. Kalau tidak salah seorang tenaga kesehatan. Orang tersebut sedang menjalani isolasi. Sebenarnya ada satu orang pada Maret lalu dan sudah sembuh, dan ini informasinya ada satu orang lagi yang kena virus varian baru ini,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Senin.
Informasi itu disampaikan Halikinnor saat pelantikan Penjabat Sekretaris Daerah Fajrurrahman.
Informasi tersebut cukup mengagetkan peserta yang hadir karena dinilai menjadi kabar buruk di tengah kasus covid-19 di Kotawaringin Timur yang terus meningkat.
Halikinnor meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pelacakan secara teliti.
Langkah cepat harus dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran covid-19 dan virus varian baru tersebut.
Masyarakat diimbau tidak panik namun diminta meningkatkan kewaspadaan.
Penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat menjadi hal wajib yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan Corona.
Ditemukannya varian baru virus Corona yaitu B.1.617 harus menjadi perhatian serius bersama.
Jangan sampai virus yang penularannya tidak terkendali di India tersebut tidak sampai merebak dan meluas di Kotawaringin Timur.
“Varian baru virus Corona ini diketahui penularannya sangat cepat. Makanya ini harus menjadi perhatian serius kita bersama agar jangan sampai bertambah parah. Pelacakan harus dilakukan secara masif,” tambah Halikinnor.
Halikinnor meminta kesadaran seluruh masyarakat untuk membantu penanganan covid-19.
Masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain agar tidak tertular virus mematikan tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, varian baru virus Corona yaitu B.1.617 ditemukan di Jakarta, Palembang dan Kalimantan Tengah.
Dia meminta pemerintah kabupaten dan semua pihak bersama-sama bekerja keras mengatasi ini.
“Menangani virus covid-19 saja kita belum tuntas, sekarang muncul lagi virus varian baru Corona. Ini tugas kita bersama untuk menanganinya,” kata Fahrizal.
Fahrizal menyoroti pelaksanaan ibadah di tempat ibadah di Sampit yang menurutnya mengabaikan protokol kesehatan, Khususnya dalam hal pengaturan jarak.
Dia mengaku prihatin karena hal itu sangat rawan memicu penularan covid-19.
“Saya shalat di sebuah masjid di Sampit. Saya melihat tidak ada pengaturan jarak. Ketika saya tanyakan, mereka menjawab memang tidak ada pengaturan jarak. Kalau mau mengatur jarak malah disuruh shalat sendiri. Ini perlu diberikan pemahaman. Pengaturan jarak ini untuk menghindari penularan karena covid-19 ini tidak kelihatan,” demikian Fahrizal. (ant)
Editor: Hasby
Varian Virus Corona dari India Ditemukan di Kotim, Masyarakat Diimbau Tak Panik
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com