WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengkaji kebijakan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan siswa sekolah sebagai langkah antisipasi jika cuaca ekstrem memicu banjir pada hari kerja.
Seperti dikutip di Beritasatu.com, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa kebijakan ini akan diberlakukan jika banjir terjadi di hari kerja untuk mengurangi dampak terhadap aktivitas masyarakat.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Berlanjut 5 Hari ke Depan, BMKG Perkirakan Ini Puncaknya
“Jika banjir terjadi di hari kerja akibat cuaca ekstrem, kami mempertimbangkan WFH untuk ASN dan pelajar. Kebijakan ini juga dapat melibatkan kementerian dan lembaga terkait,” ujar Teguh saat ditemui di Kemenko PMK, Selasa (12/12/2024), dikutip dari Antara.
Operasi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Dampak
Selain kebijakan WFH, Pemprov DKI juga melakukan operasi modifikasi cuaca guna meminimalkan curah hujan yang dapat menyebabkan banjir.
Operasi ini menggunakan pesawat Britten Norman PN2T untuk menyemai hingga 3.200 kg bahan modifikasi cuaca per hari. Pendanaan berasal dari anggaran BPBD DKI Jakarta dengan koordinasi bersama BNPB.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mengurangi dampak buruk cuaca ekstrem. Namun, edukasi dan imbauan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas,” tambah Teguh.
BMKG: Peringatan Cuaca Ekstrem hingga 15 Desember
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memperpanjang status peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024.