WARTABANJAR.COM, GAZA – Mengawali bulan suci Ramadhan di Gaza Palestina sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, ketika kita di Indonesia berbagai makanan tersaji saat sahur dan berbuka, mereka justru tidak memiliki makanan untuk dipakai sahur dan berbuka.
Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin (11/03/2024) kemarin mengatakan, 2.000 staf medis di rumah-rumah sakit Jalur Gaza utara tidak memiliki makanan untuk berbuka puasa. Padahal, mereka masih mengerjakan tugas pada hari pertama puasa Ramadan.
“Para petugas medis sangat terpapar kelaparan yang melanda Jalur Gaza utara,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra seperti dilansir Wartabanjar.com dari kantor berita Anadolu.
Dia menyerukan agar organisasi-organisasi bantuan internasional untuk segera bergerak menyediakan makanan bagi staf medis.
Warga Palestina, seperti juga Muslim di seluruh dunia, menjalani hari pertama Ramadhan di Gaza, di bawah pemboman Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Tentu saja menjadikan Ramadhan ini sebagai bulan terberat bagi mereka karena harus mengungsi dan kekurangan makanan, air, dan sebagian besar kebutuhan pokok.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Akibat serangan militer Israel lebih dari 31.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.