WARTABANJAR.COM, TANAH LAUT – Pencarian santri Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Banjarmasin yang hilang terseret ombak di Pantai Batakan Baru, Kabupaten Tanah Laut, kembali dilakukan pada hari ini, Senin (11/3).
Tim Basarnas menyisir pantai Batakan Baru dengan menggunakan speed boat. Hari ini merupakan pencarian hari ke dua setelah kroban dinyatakan hilang pada Sabtu (9/3).
Kemarin, orangtua korban bahkan melakukan ritual dengan memanggil-manggil nama korban, Balya di tepi laut.
Ritual ini dipercaya akan memanggil korban untuk kembali dalam kondisi apapun.
Sebelumnya Kepala Basarnas Banjarmasin, Al Amrad mengatakan, peristiwa hilangnya santri atas nama Muhammad Balya Ramadan Maulana (18) tersebut, terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.
Baca Juga
Breaking News Rumah Ambruk di Jalan Tatah Belayung Banjarmasin
“Saat itu, korban yang tengah berwisata di Pantai Batakan Baru, berenang bersama teman-temannya dan terseret ombak,” jelasnya.
Sopir rombongan Ponpes Manba’ul Ulum Banjarmasin, H Muhammad Ali yang melihat kejadian tersebut, bebernya, segera meminta pertolongan warga setempat.
“Informasi tentang peristiwa tersebut kemudian diteruskan ke Basarnas Banjarmasin untuk meminta bantuan SAR,” lanjutnya.
Basarnas Banjarmasin segera merespon dengan mengirimkan satu tim rescue ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban.
Tiba di lokasi, Tim Rescue Basarnas Banjarmasin langsung melakukan koordinasi dengan pihak saksi dan unsur SAR lainnya serta mengupayakan proses pencarian korban.(atoe)
Editor Restu