WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek kesehatan tubuh yang tidak dapat diabaikan.
Salah satu faktor yang mendukung kesehatan gigi dan mulut adalah lingkungan seperti karies gigi yang disebabkan oleh kandungan asam dalam air.
drg. I Wayan Arya dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat di sela-sela acara pembukaan “Pelatihan Santri Berseri: Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri” di Pondok Pesantren Thayassus Diniyyah Darussalam Martapura, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (29/2/2024) mengungkapkan hal itu.
“Tiga dekade lalu, masyarakat Banjarbaru memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup tinggi dikarenakan menggunakan air sungai yang mempunyai kadar keasaman tinggi untuk menyikat gigi. Namun, seiring perkembangan prasarana yang semakin membaik, permasalahan gigi dan mulut menurun perlahan,” ujar drg. Wayan di acara yang melibatkan 700 santri tersebut.
Saat ini, katanya, lebih dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dalam merawat gigi dan mulutnya, baik secara teknik menyikat gigi, maupun frekuensi menyikatnya minimal tidak dilakukan dalam dua kali sehari.
Berangkat dari kondisi tersebut, Pepsodent sebagai merek perawatan gigi dan mulut yang dekat dengan masyarakat Indonesia, melakukan program Pelatihan Santri Berseri yang menjadi bagian dari Program Pesantren Hijau Berdaya yang dijalankan Unilever Indonesia sejak 2020.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari merek-merek di bawah naungan Unilever Indonesia, termasuk brand perawatan kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent.