Jembatan Gantung Baringan Putus Warga Terpaksa Gunakan Lanting, Ini Harapan Kades

    WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Sepekan pasca kejadian banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Dusun Baringan RT 8, Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, aktivitas warga RT 8 masih mengalami kendala.

    Dusun Baringan yang dihuni 100 kepala keluarga (KK) dengan 150 jiwa itu, sempat mengalami kelumpuhan dari segi ekonomi dan pendidikan karena Jembatan Baringan yang menjadi akses warga untuk beraktivitas putus akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Senin (29/1/2023) lalu sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.

    Tidak hanya itu, satu bangunan SD Inpres atau SD Kecil Baringan yang difungsikan sebagai ruang kelas ikut diterjang derasnya arus Sungai Riam Kiwa tersebut.

    Bangunan sekolah di Desa Paramasan Bawah yang mengalami kerusakan akibat banjir. (wartabanjar.com – Nurul Octaviani)

    “Untuk saat ini Alhamdulillah situasi sudah lebih kondusif dari sebelum-sebelumnya,” ujar Kepala Desa Paramasan Bawah, Suwardi saat dihubungi wartabanjar.com.

    Baca juga: Kalsel Status Waspada, BMKG Umumkan Curah Hujan Tinggi Awal Februari

    Ia menjelaskan, kondisi Dusun Baringan RT 8 saat ini sudah lebih baik pasca kejadian.

    Banjir pun sudah surut dan hanya tersisa lumpur-lumpur saja. Tampak jembatan konstruksi gantung yang terbuat dari kayu ulin teronggok di tepi sungai.

    Warga yang harus keluar dari dusun untuk aktivitas ekonomi dan pendidikan saat ini menggunakan rakit bambu (lanting) sebagai akses untuk menyeberangi Sungai Riam Kiwa.

    Baca Juga :   Bawaslu HST Terima Tiga Laporan Money Politic, Hairul: Berproses di Kepolisian

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI