WARTABANJAR.COM, WASHINGTON – Perang antara Ukraina melawan Rusia hingga saat ini belum juga berakhir.
Kedua belah pihak masih sama-sa bertahan dengan sikap masing-masing hingga tidak diperoleh kesepakatan damai.
Imbas perang ini ternyata dirasakan oleh Amerika Serikat yang berada di kubu Ukraina.
Amerika Serikat hampir kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina berperang melawan Rusia di tengah agresi Israel ke Palestina.
Baca juga: Taylor Swift Jadi Person Of The Year 2023 Majalah Time
Pemerintahan Joe Biden telah meminta Kongres pada bulan Oktober lalu untuk menyetujui paket senilai US$106 miliar untuk mendanai bantuan bagi Ukraina dan Israel, serta untuk keamanan perbatasan, tetapi paket tersebut ditolak oleh parlemen yang dikuasai Partai Republik.
Dalam suratnya kepada Dewan Perwakilan AS, Direktur anggaran Gedung Putih, Shalanda Young, mengatakan pemotongan dana bantuan dan aliran senjata akan “menekan Ukraina di medan perang” dan meningkatkan kemungkinan Rusia menang.
“Saya ingin memperjelas: tanpa tindakan Kongres, pada akhir tahun ini kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan untuk Ukraina dan untuk menyediakan peralatan dari persediaan militer AS,” tulis Young dalam suratnya yang tertuju pada Ketua DPR AS sekaligus politikus Partai Republik, Mike Johnson, pada Senin (4/12/2023). (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi