Cuaca Madinah Panas, Jemaah Diingatkan Waspadai 5 Penyakit Ini

    WARTABANJAR.COM, MADINAHMadinah di akhir bulan Mei, mulai memasuki musim panas. Suhu di siang hari bisa mencapai 40 derajat celsius atau lebih. Berbeda dengan di Tanah Air, kelembaban udara di Madinah lebih rendah.

    Kelembaban udara yang rendah ini mengakibatkan panas terasa menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Diketahui bahwa mekanisme berkeringat merupakan mekanisme untuk menstabilkan suhu tubuh.

    Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran menyampaikan jemaah haji asal Indonesia harus mewaspadai suhu panas di Madinah.

    Baca juga: Selama Mei Polres Balangan Ungkap 13 Kasus, 4 di Antaranya Narkoba

    Jemaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan sempurna di tengah cuaca panas di Madinah.

    “Jemaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jemaah untuk menjalankan ibadah,” tutur dr. Imran.

    Terdapat lima penyakit yang sering muncul karena cuaca panas Madinah dan dialami oleh jemaah haji yaitu pertama yaitu infeksi saluran pernapasan atas (ispa).

    Gejala yang sering muncul yaitu batuk. Udara kering Madinah dapat menyebabkan lapisan didalam mulut dan hidung kita menjadi kering dan memicu terjadinya batuk.

    Penyakit kedua adalah dehidrasi yang cukup serius. Kelembaban udara Madinah yang rendah, sering kali membuat jemaah haji tidak merasa langsung haus saat beraktifitas di luar ruangan.

    Gejala yang sering di alami jemaah haji yang mengalami dehidrasi yaitu pusing.

    Baca Juga :   Mentan Tinjau Penanaman Padi di Merauke: Ini Harapan Masa Depan Indonesia!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI