WARTABANJAR.COM, MARTAPURA- Puncak Haul Datu Kalampayan ke-217 dilaksanakan pada hari ini, Kamis (27/4/2023) di Masjid Jami Tuhfaturroghibin, Desa Dalam Pagar Ulu, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Jika sekarang peringatan haul Datu Kalampayan kerap dipenuhi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia, maka berbeda kondisinya dengan zaman dulu.
Menurut warga setempat yang juga panitia Haul ke-217 Datu Kalampayan, Jayadi, haul ini tidak dilaksanakan untuk umum, melainkan hanya digelar oleh 3 desa.
“Tiga desa itu adalah Teluk Selong, Dalam Pagar dan Kamasan,” tuturnya.
Jayadi merupakan warga asli Desa Teluk Selong.
Selain warga asli Teluk Selong, ternyata Jayadi juga merupakan anak dari mantan Pambakal Teluk Selong.
Tidak heran, jika kemudian Jayadi tahu seluk beluk tentang haul Datu Kalampayan.
Diceritakan oleh Jayadi, daerah di sepanjang Sungai Martapura ini, merupakan wilayah penghasil ulama, salah satunya adalah Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan.
Dahulu, haul Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari tidak terbuka oleh umum.
Namun, sejak KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari, atau yang dikenal dengan Guru Sekumpul sering datang ke Kubah Datu Kalampayan untuk melaksanakan haul bersama rombongannya, lambat laun setiap tahun, jemaah yang hadir kian banyak.
“Kalau Guru Sekumpul tidak pernah datang kesini, haul yang didatangi ribuan jemaah tidak akan terlaksana,” tutur Jayadi lagi.
Ayah Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari bernama Abdullah Al-Idrus dan ibunya bernama Aminah.