Harga LPG 3 Kilogram Melambung Akibat Banjir, Warga pun Menjerit

    WARTABANJAR.COM, BANJARBARU-Banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalsel pertengahan Januari 2021 lalu masih menyisakan banyak masalah, terutama di bidang infrastruktur dan ekonomi.

    Sejumlah jalan dan jembatan rusak parah menyebabkan terhambatnya distribusi gas LPG bersubsidi 3 kilogram ke masyarakat.

    Hal ini kemudian menyebabkan harganya melambung dan membuat warga menjerit.

    Harganya melambung jauh di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni di warung dengan kisaran hingga Rp 60 ribu.

    “Paling murah pernah dapat Rp 40 ribu, terakhir saya tanya di warung harganya sudah Rp 60 ribu, jadi terpaksa ikut antri agar dapat harga murah,” ucap Ernawati, warga yang ditemui ketika mengantri pembelian elpiji 3 kilogram yang digelar  Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Selasa (23/2/2021).

    Sebidang tanah kosong di Komplek Citra Raya Angkasa yang lokasinya berada dekat kantor Kelurahan Syamsudin Noor dipenuhi tabung elpiji 3 kilogram yang berjejer rapi milik warga.

    Ernawati mengaku mengantri sejak pukul 03.30 WITA Selasa dini hari untuk bisa berada di barisan terdepan, karena  jika sudah pagi maka terancam tidak kebagian bahan bakar seharga Rp 17.500 tersebut.

    “Informasinya datang hari ini 270 tabung, sekarang saja sudah 300 lebih mengantri jadi pasti ada yang tidak kebagian,” tuturnya.

    Untuk bisa mendapatkan tabung elpiji 3 kilogram, warga harus menyertakan Kartu Keluarga (KK) asli sebagai bukti warga setempat yaitu Kelurahan Syamsudin Noor.

    Setiap satu KK dijatah hanya satu tabung.

    Baca Juga :   Bawaslu Balangan: Hindari Politik Uang!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI