WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Malam ini, Stadion Indomilk Arena di Tangerang penuh warna dan atmosfer juang ketika Garuda Pertiwi sebutan untuk Timnas Putri Indonesia melakoni laga perdana di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 versus Kirgistan. Skor masih imbang 0-0 hingga jeda, tapi tensi panas babak pertama sudah terasa lewat dominasi penguasaan bola Indonesia dan tekanan dari Claudia Scheunemann cs.
Pelatih asal Jepang, Satoru Mochizuki, menarik Rosdillah dan Zahra Musdalifah di awal babak kedua. Ia memasang Vivi Oktavia dan Reva Octaviani, lalu beralih formasi jadi 3-4-3 langkah yang terbukti ampuh membuka ruang yang sebelumnya rapat.
Momen paling dinanti pun tiba! Di menit ke-66, Isa Guusje Warps, salah satu naturalisasi berdarah Belanda, sukses menyambar bola liar di kotak penalti Kirgistan. Dengan tendangan keras ke pojok kanan atas, ia membawa Indonesia unggul 1-0. Sebuah perforasi yang mengukir namanya di laga debut sekaligus membuka harapan lolos babak final.
Atmosfer Indomilk Arena benar-benar hidup! Ada sekitar 2.000 penonton, termasuk Ultras Garuda dan La Grande Indonesia, serta keluarga para pemain diaspora yang hadir memberi dukungan langsung, bahkan menempelkan pesan harapan bertuliskan “Run the world, girls!” di wall of hope.
Dengan cara bermain variatif dan semangat tinggi, Garuda Pertiwi tampak siap tempur di Grup D yang juga dihuni Kirgistan, Pakistan, dan Chinese Taipei. Targetnya jelas: juara grup dan lolos ke putaran final Piala Asia Wanita 2026. Sistem penguatan lewat naturalisasi empat pemain Iris de Rouw, Emily Nahon, Felicia de Zeeuw, dan Isa Warps menambahkan depth skuad dan jadi sinyal ambisi besar Indonesia. (Aar)