WARTABANJAR.COM – Sebuah patung biawak di kawasan Jembatan Krasak, Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendadak viral di media sosial. Bukan karena ukurannya yang besar atau keberadaannya yang tak biasa, melainkan karena tampilannya yang sangat realistis dan detail, serta biaya pembuatannya yang disebut hanya sekitar Rp50 juta.
Dengan tinggi mencapai lima meter dan posisi seolah sedang merayap di atas beton, patung ini sontak menarik perhatian publik. Banyak warganet memuji keakuratan bentuk patung tersebut, dari lekukan tubuh, tekstur sisik, hingga ekspresi wajah yang tampak garang namun tetap estetis.
Fenomena ini menjadi sorotan tersendiri, mengingat banyak proyek serupa di berbagai daerah yang justru menghabiskan dana fantastis namun menuai kritik karena hasilnya jauh dari harapan.
“Patung ini bukti bahwa anggaran kecil bukan penghalang untuk menghasilkan karya luar biasa,” tulis salah satu pengguna media sosial. Warganet lainnya juga mengapresiasi sang seniman yang dinilai berhasil mengangkat nama Wonosobo lewat karya yang membumi namun berkelas.
Kehadiran patung biawak tersebut bahkan mulai berdampak secara ekonomi. Sejumlah pedagang kaki lima tampak memanfaatkan momentum viral ini dengan membuka lapak di sekitar area patung. Ini menjadi bukti bahwa karya seni di ruang publik tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
Kini, patung biawak di Jembatan Krasak bukan hanya menjadi spot swafoto baru, tetapi juga simbol bagaimana kualitas tak harus datang dari anggaran besar. Banyak pihak berharap fenomena ini menjadi pemicu semangat bagi daerah lain untuk lebih bijak dalam merancang proyek seni publik: fokus pada hasil, bukan hanya anggaran.