WARTABANJAR.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mendukung langkah antisipasi dan mitigasi terhadap dampak kekeringan pada musim kemarau 2024.
Kegiatan TMC ini dilaksanakan sejak tanggal 1-10 Juni 2024 di 3 posko dari 4 posko yang direncanakan, yakni Lapangan Udara (Lanud) Husein Sastranegara (posko 2), Lanud Adi Soemarmo (posko 3), dan Lanud Abdurrahman Saleh (posko 4).
Sementara posko 1 yang direncanakan berada di Lanud Halim Perdanakusuma tidak dilaksanakan TMC karena Bendungan Sindangheula dan Bendungan Karian di Banten sudah dalam kondisi di atas normal.
Baca Juga
Dua Pasien Mabuk Kecubung Meninggal Dunia di RSJ Sambang LihumÂ
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mendukung langkah antisipasi dan mitigasi terhadap dampak kekeringan pada musim kemarau 2024.
Dengan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU, TMC ini juga dilakukan dengan tujuan menjaga debit tampungan air bendungan yang dikelola Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan dari hasil teknologi modifikasi cuaca yang telah dilakukan menunjukkan terjadinya peningkatan inflow, meskipun tidak terjadi secara masif dengan rata-rata mengalami curah hujan ringan dengan intensitas 0,5 –20 milimeter (mm)/hari di 22 bendungan dan curah hujan sedang dengan intensitas 20 – 50 mm/hari di 12 bendungan.