“Mereka memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Maroko memiliki organsiasi bagus dan pintar mainnya. Counter attack juga sangat cepat. Saya lihat setelah pertandingan pemain lebih percaya diri dan yakin kita bisa,” imbuhnya.
Maroko kini ada di posisi kedua dengan tiga poin, sedangkan Indonesia di posisi ketiga mengoleksi dua angka.
Ekuador berada di peringkat teratas berkat koleksi empat poin dari dua pertandingan.
Poin maksimal Maroko adalah enam jika mampu mengalahkan Timnas Indonesia U-17. Sedangkan Timnas Indonesia U-17 poin maksimalnya lima.
Bima Sakti menyebut tidak harus memenangi laga kontra Maroko untuk bisa lolos ke 16 besar.
Hasil seri saja disebutnya sudah cukup. Sebab, dengan begitu Timnas Indonesia U-17 bakal mengemas tiga poin dan menghuni posisi ketiga.
“Yang pasti kami ingin menang, targetnya itu. Kalau situasi tidak bisa menang, minimal seri. Nanti soal hasil yang paling penting kami bisa lolos, bisa juara grup, runner-up, atau peringkat ketiga terbaik,” ujarnya.
Bek Timnas Indonesia U-17 Sulthan Zaky merasa tidak terbebani dengan pertandingan terakhir. Dia dan rekan-rekannya tetap ingin berjuang dan termotivasi meraih hasil terbaik.
“Suasana sekarang anak-anak happy dan tidak terlalu terbebani untuk pertandingan. Meski begitu, kami tetap serius. Kami bukan terbebani tapi sebagai motivasi buat kami, apalagi membawa nama negara dan masyarakat berharap kita bisa lolos dan itu kami jadikan motivasi,” ucapnya.
Bima Sakti diprediksi akan mengusung formasi 4-3-3 dalam pertandingan ini. Seperti ketika melawan Panama, dia akan menurunkan Riski Afrisal, Arkhan Kaka, Jehan Pahlevi sebagai trio di barisan depan.