Momen Paman Birin Baayun Maulid di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru

    \WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Setiap Maulid yang jatuh pada bulan Rabiul Awal pada penanggalan Islam, ada tradisi unik masyarakat suku Banjar, Kalimantan Selatan.

    Pada bulan yang biasanya dirayakan peringatan Maulid Nabi itu, masyarakat Banjar biasanya menggelar tradisi Baayun Maulid.

    Tradisi ini digelar hampir di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.

    Hari ini, Kamis (20/10/2022), Museum Lambung Mangkurat menggelar tradisi ini.

    Ratusan balita hingga lansia tampak mengikuti kegiatan Baayun Maulid, berisi prosesi maayun atau mengayun anak menggunakan kain yang digantungkan ke atas tiang sambil membacakan syair-syair maulid.

    Dalam sejarahnya tradisi ini lahir dari upacara yang dilakukan nenek moyang untuk memohon keselamatan dan menolak bala, seiring masuknya islam ke tanah Kalimantan mantra-mantra yang dulu dirapalkan diganti dengan ayat-ayat Al-Quran.

    Pada Baayun Maulid kali ini diikuti 155 peserta, peserta termuda merupakan bayi berusia 11 Hari, peserta tertua berusia 83 tahun, dan peserta paling jauh datang dari Kabupaten Tabalong.

    Salah satu peserta Baayun Maulid Di halaman Museum Lambung Mangkurat.
    Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, dan kepala-kepala SKPD lingkup Provinsi Kalimantan Selatan turut hadir memeriahkan Baayun Maulid kali ini.

    Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang luar biasa pada pelaksanaan Baayun Maulid kali ini.

    Ia sangat gembira dengan kegiatan ini, karena merupakan bentuk nyata dalam menjaga tradisi dan juga kecintaan terhadap Islam.

    Baca Juga :   Dapat Nomor Urut 2, Bang Rizal dan Ustadz Rosyadi: Nomor Keberuntungan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI