Sinyal Kenaikan Harga Pertalite Kian Kuat, ini Buktinya

Pasalnya anggaran Rp500 triliun hingga Rp600 triliun mencapai 25 persen dari total APBN.

“Jadi tolong teman-teman sampaikan juga kepada rakyat rasa-rasanya sih untuk menahan terus harga BBM seperti sekarang, feeling saya (tidak kuat). Ini tidak sehat. Mohon pengertian baiknya. (Jadi) harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi,” katanya.

2. Subsidi Terancam Jebol

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan subsidi energi berpotensi tembus Rp1.000 triliun tahun ini.

Arifin mengungkapkan proyeksi itu dihitung dengan skenario terburuk jika harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) mencapai US$200 per barel.

Terakhir, Kementerian ESDM menetapkan ICP turun US$10,89 dari US$117,62 per barel menjadi US$106,73 per barel pada Juli 2022.

“Kalau worst case bisa jadi US$200 per barel. Kalau jadi US$200 per barel, kalikan saja sekian triliun (subsidi energi saat ini) kali dua saja. Gampang-gampangnya begitu,” ujar Arifin.

Jika mengikuti skenario Kementerian ESDM dengan asumsi ICP bakal tembus US$200 per barel, maka subsidi energi berpotensi bengkak mencapai lebih dari Rp1.000 triliun.

Potensi pembengkakan itu juga ternyata disadari betul oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Ia menyebut pemerintah saat ini tengah menghitung ulang kebijakan subsidi BBM.

Rencana itu pun muncul terkait subsidi yang selama ini masih banyak ‘dimakan’ orang kaya.

“Apakah subsidi yang sekarang diberikan pemerintah sudah tepat sasaran? Apakah kita harus menutup mata memberikan subsidi kepada yang mampu, sedangkan rakyat yang mayoritas memerlukan subsidi lebih, ini yang sedang dicarikan jalan oleh pemerintah, menkeu, menteri ESDM,” katanya.

Selain itu, evaluasi kebijakan subsidi BBM juga dilakukan terkait perkembangan harga minyak dunia belakangan ini.

“Khususnya harga BBM, pemerintah sudah memberikan subsidi sampai Rp520 triliun, itu untuk BBM dan listrik. Saya rasa tidak banyak negara seperti itu. Tapi saya lihat harganya tidak turun turun, makanya ini jadi pemikiran,” imbuh Erick.

Baca Juga :   Balasan China Manjur, Donald Trump Ingin Berunding Terkait Perang Tarif

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI