WARTABANJAR.COM, KUALA LUMPUR – Mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad berpendapat bahwa presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden bisa meningkatkan hubungan dengan negara-negara Asia dan mengakhiri “perang dagang konyol” dengan China.
“Saya berharap pemerintahannya berbeda dari (Presiden Donald) Trump, karena Trump tidak tahu apa-apa tentang Asia Tenggara,” kata Mahathir dalam wawancara yang direkam pada 7 Januari dan disiarkan Reuters Next pada Kamis (14/1/2021).
“Trump dahulu menentang hampir setiap negara, tetapi sekarang saya pikir Biden ingin membalikkan kebijakan itu dan memiliki pemahaman atau hubungan persahabatan dengan banyak negara, yang pada masa lalu cukup mendukung Amerika,” Mahathir melanjutkan.
Biden telah mengatakan pada November bahwa AS akan “siap untuk memimpin” lagi di panggung global ketika ia secara resmi mengambil alih pemerintahan pada 20 Januari mendatang, setelah dunia bergulat dengan kebijakan “Dahulukan Amerika” yang diusungkan Trump yang memusuhi sekutu-sekutu serta memicu perang dagang dengan China.
“Saya tidak percaya dia akan melanjutkan perang perdagangan konyol dengan China ini. Seharusnya ada beberapa upaya untuk mungkin menyelesaikan beberapa masalah ketidakseimbangan dalam perdagangan, tetapi perang dagang bukanlah sesuatu yang saya pikir Biden akan lanjutkan,” ujar Mahathir, yang pada 2018 menjadi perdana menteri tertua di dunia dengan menjabat pada usia 93 tahun.
Dua ekonomi terbesar dunia itu telah berselisih sejak Juli 2018 atas tuntutan AS agar China membuat perubahan kebijakan yang akan lebih melindungi kekayaan intelektual Amerika dan membuat pasar China lebih dapat diakses oleh perusahaan AS.