Prof Syaiful Bakhri Angkat Bicara, Pertanyakan Kapasitas Denny Kritik Presiden Resmikan PT JAR

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN –  Pakar Hukum Pidana dan Pengajar di Indonesia, Prof Syaiful Bakhri menilai, kehadiran Presiden RI Joko Widodo meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR) di Batulicin Tanah Bumbu Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu patut diapresiasi.

    “Untuk memove pengusaha daerah, menjadi kewajiban bagi Kepala Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menghadiri sebuah peresmian pabrik ini bukan pengusaha warga keturunan melainkan pengusaha pribumi. Menunjukkan sebagai Presiden mengayomi semua pengusaha,” katanya kepada wartabanjar.com, Senin (1/11/2021).

    Menurutnya, sah-sah saja dan tidak menjadi masalah.

    Terkait adanya kritikan dari mantan Wamenkumham, Denny Indrayana atas kehadiran Presiden Joko Widodo di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan yang dipostingnya melalui media sosialnya. Patut dipertanyakan kapasitasnya sebagai apa dan siapa.

    Bagi pria yang pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta itu, kritikan dari seorang Denny Indrayana hanyalah sebagai politisi yang ikut Pilkada Kalsel lalu, kemudian kalah bertanding.

    “Harusnya bagi yang tahu bernegara, maka etika dijunjung tinggi. Apalagi sama-sama orang Banua,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, harusnya sadar dengan budaya kearifan lokal ada yang namanya ‘badamai’. Dalam artian, ketika sudah kalah bertanding maka menerima kekalahan dengan lapang dada.

    Terlebih lagi lawan politiknya adalah H Sahbirin Noor, bukannya H Andi Syamsuddin Arsyad.

    Presiden RI Joko Widodo sudah meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu. Keberadaan PT Jhonlin Agro Raya guna meningkatkan ketahanan energi di tanah air.

    Baca Juga :   Fakta Letusan Gunung Toba Purba: Disebut-sebut Sebagai Bukti Rotasi Bumi dari Barat ke Timur

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI