WARTABANJARA.COM, BANJARMASIN – Kata ‘Ading Basit’ dan ‘Basit’ mendadak menjadi trending di Kalimantan Selatan.
Kata ini mendapat jadi bahan perbincangan terkait penggunaan jembatan Sei Alalak yang berada di perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Jembatan Sei Alalak sendiri, merupakan penghubung dua kabupaten di Kalsel itu, sekaligus salah satu jalur trans Kalimantan, khususnya Kalsel-Kalteng.
Jembatan Sei Alalak sangat ditunggu-tunggu masyarakat Kalsel, terutama bagi mereka yang banyak mobilitas antara jalur Banjarmasin-Batola.
Pengerjaan Jembatan Sei Alalak merupakan proyek Pemerintah Pusat melalui
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Kementerian PUPR.
Akhir Agustus lalu jembatan ini sudah diuji coba, dan semestinya diharapkan September ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Jembatan ini diklaim, pertama di Indonesia dengan metode lengkung. Bahkan diusulkan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Namun, karena jembatan belum juga diresmikan, sehingga belum bisa dipergunakan oleh masyarakat umum.
Hingga beberapa hari yang lalu sempat ramai setelah komunitas moge melintas di atas jembatan ini. Namun, pihak HDCI menyatakan, kegiatan mereka semata ingin memperkenalkan Jembatan Sei Alalak sebagai ikon wisata Kalsel.
Di tengah ramai pembicaraan soal HDCI, tiba-tiba muncul sebuah video.
Video tersebut direkam pengendara yang melintas di jembatan itu.
Pelintas ini sepertinya adalah dua perempuan. Salah satunya merekam kejadian.
Saat berada di atas jembatan, tampak ditutup seng yang dijaga seorang pekerja.