WARTABANJAR.COM, TANJUNG- Dian Paramita, seorang penyanyi tarub yang cantik dan berbakat, duduk santai di sofa barunya, masih mengenakan busana artis yang memukau.
Ia baru saja selesai manggung dan langsung menghitung uang hasil jerih payahnya, termasuk uang dari penjualan asinan yang dibawanya tadi pagi.
Dengan senyum manis, ia mengingat kembali pesanan teman-temannya sesama penyanyi dan musisi, serta masyarakat sekitar yang sudah mengenalnya sebagai salah satu penyanyi terpopuler di tempat hajatan.
Tiba-tiba, Dian terkejut ketika melihat jumlah uang yang tidak sesuai.
“Harusnya 400 ribu, kok 380 ribu… kemana yang 20 ribu?” gumamnya, mata yang indah itu sedikit berkerut.
Namun, sekejap kemudian, senyum manis itu kembali menghiasi wajahnya.
“Oh iya, baru kuingat tadi yang 2 gelas kuberikan gratis pada pengantin,” batin Dian sambil senyum-senyum sendiri.
Itulah Dian Paramita, seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai penyanyi tarub yang juga sukses menjadi juragan minuman segar dengan trade merk “Mbak Jawa” produksi miliknya dibawah binaan CSR PT. Adaro Indonesia.
Sebagai penyanyi tarub yang sudah tidak muda lagi, ia dengan cerdas menemukan rahasia suksesnya dengan produksi Asinan yang cara pemasaran memanfaatkan profesinya.
Dian menyadari bahwa profesinya sebagai penyanyi tarub akan meredup seiring waktu.
Oleh karena itu, ia mempersiapkan diri dengan membangun usaha rumahan binaan CSR Adaro sejak 7 tahun lalu.
Hasilnya, pendapatan dari Asinan “Mbak Jawa” melebihi penghasilannya sebagai penyanyi.