WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Minhyuk BTOB baru saja dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Belum lama ini dia mengadakan siaran langsung di Instagram dan memaparkan kisahnya saat terkena virus tersebut.
Dilaporkan Allkpop, Minggu (1/8/2021), netizen yang menonton siaran itu mengatakan COVID-19 menakutkan setelah melihat Minhyuk BTOB. Hal itu dikarenakan penampilannya yang baru saja sembuh lebih kurus dari sebelumnya. Saat siaran langsung itu, Minhyuk mengaku dia memang mengalami penurunan berat badan karena sakit. "Kalian bilang aku kurus banget sekarang. Memang iya sih," akunya. Sebelum sakit, dia telah menimbang berat badannya dan bekerja keras, sering olahraga untuk persiapan pemotretan profil tubuh. Saat itu berat badannya 62 kilogram dan tanpa banyak lemak tubuh, namun karena sakit dan harus dirawat inap di rumah sakit, berat badannya turun empat kilogram menjadi 58 kilo. Setelah siaran langsungnya, banyak netizen berkomentar ngeri dengan dampak buruk COVID-19 yang sangat berbahaya, khususnya lagi ke Minhyuk. Mereka juga heran bagaimana mungkin seorang pria sesehat dan semuda Minhyuk yang masih berusia awal 30an bisa menerima dampak buruk sangat parah dari virus itu. Selama ini Minhyuk dikenal penggemarnya sebagai orang yang sangat sehat karena rajin berolahraga. Begini komentar-komentar mereka: "Omg, dia memiliki jumlah otot yang baik dan berolahraga secara teratur... Saya benar-benar kacau jika terkena covid." "Benar... Minhyuk secara teratur berolahraga dan memiliki lemak tubuh yang rendah dengan banyak otot tetapi dia memiliki waktu yang sangat sulit. Sepertinya dia bahkan tidak bisa pegang HP selama 8 hari pertama karena tubuhnya suhu naik hingga 40 derajat Celcius. Mari kita semua berhati-hati, saya senang dia sudah pulih sekarang." "Minhyuk pergi ke gym hampir setiap hari. Dia menjaga kesehatannya dengan baik tetapi kehilangan berat badan sebanyak itu dalam 14 hari menunjukkan betapa menakutkannya covid. Bagaimanapun, terima kasih Minhyuk karena sembuh dengan sangat cepat." "Wah pipinya kempot banget sekarang." (brs) Editor: Yayu Fathilal